Silaturahmi Sutan Bhatoegana Ricuh
>>> Hulman Ditunjuk-tunjuk Wartawan
SIANTAR, JAM 16.30 WIB
Acara silaturahmi masyarakat Kota Siantar dengan Sutan Bhatoegana Siregar menuju Sumut-1, yang berlangsung di Convention Hall Siantar Hotel, Sabtu (23/6) sekira jam 16.30 wib, ricuh.
Pasalnya, Amiruddin Tambunan, seorang wartawan yang ikut pada sesi tanya jawab pada acara tersebut, menunjuk-nunjuk ke arah walikota Siantar, Hulman Sitorus yang duduk di bangku paling depan, disaat berbicara dengan Sutan Bhatoegana, di hadapan ratusan undangan yang hadir.
Sebelumnya, acara silaturahmi yang diawali dengan kata sambutan ketua panitia, Arsyad Siregar, berjalan lancar. Setelah itu Hulman Sitorus, diberi kesempatan untuk memberi kata sambutan, hanya berbicara sebentar.
"Saya suka cerita, sebenarnya. Tapi nanti Sutan Bhatugana gak sempat cerita," ujar walikota Siantar tersebut, kemudian turun dari panggung.
Acara dilanjutkan dengan kata sambutan dari Sutan Bhatoegana. Pada kesempatan itu, ketua Komisi VII DPR-RI tersebut, meminta supaya jangan merakyat dengan uang rakyat. Dan kalau mau memilih pemimpin harus yang BBM ( Bersih Berani Merakyat), bukan yang SDM (Selamatkan Diri Masing-maisng).
"Ciri-ciri SDM, menaburkan duit saat kampanye. Kalau kek gitu ke laut. Tahun pertama mengembalikan duit sponsor, tahun kedua modal sendiri, dan tahun ketiga ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Pilih pimpinan yang BBM," ujar Sutan yang terpilih jadi DPR-RI, dari daerah pemilihan I Sumatera Utara itu. Serta meminta agar masyarakat Kota Siantar, jangan memilih pemimpin yang DDM (Dison Do Maradian). "Udah mati itu," imbuhnya tersenyum.
Pemimpin yang baik, kata Sutan, adalah pemimpin yang bisa mengurusi diri sendiri, sehat dan yang bisa memimpin keluarga. Pemimpin harus mengutamakan kepentingan rakyat daripada keluarga, kelompok, apalagi diri sendiri. "Memilih pemimpin, jangan karena uang. Siapa yang tak butuh duit, orang meninggal pun butuh duit," cecar Sutan diikuti tawa para undangan, seraya berharap agar Hulman Sitorus terinspirasi dengannya.
Dalam sambutannya, Sutan meminta doa restu masyarakat Siantar, untuk mebangun Sumatera Utara (Sumut). Menurutnya, tahun 2013, Sumut akan jadi pintu gerbang Indonsesia Bagian Barat. Sutan mengatakan bahwa setiap orang yang mencalonkan diri jadi Gubernur, adalah putra Sumut yang baik.
"Tapi yang terpilih adalah yang terbaik." tegasnya.
Tahun 2013, menurut Sutan, Kuala Namu akan jadi bandara termegah di asia tenggara. Sedangkan, pelabuhan Belawan, dari rawan banjir akan menjadi pintu gerbang laut.
"Kita bikin kayak ancol, kita bendung banjir itu. Kenapa Belanda bisa,"ujarnya, seraya menambahkan bahwa Inalum akan jadi pelabuhan industri. Dan tol dibangun dari Kota Tebing Tinggi sampai Kota Siantar.
"Danau Toba kita bikin kayak swiss, ada kereta gantungnya." tambah Sutan.
Pada penghujung kata sambutannya, Sutan Bhatoegana mengaku tidak akan kecewa, jika tak dipilih warga Siantar.
"Kalau saya diusung Partai Demokrat, kalian pilih syukur, tak dipilih pun gak apa-apa. Mari membangun Sumatera Utara, khususnya Kota Siantar," ujar pria kelahiran Siantar itu, sambil meminta Hulman untuk bernyanyi.
Usai Hulman bernyanyi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, dengan peserta 3 orang, 1 Boru Harahap, dan 2 lelaki. Acara nyaris ricuh, setelah pertanyaan Boru Harahap selesai dijawab Sutan Bhatoegana. Amiruddin Tambunan, peserta sesi tanya jawab kedua, mengomentari kata sambutan Sutan.
"Untuk kesekian kalinya, janji ke janji, hanya manis dimulut. Baca ini," ujarnya, sambil menyerahkan beberapa lembar berkas."Apa boleh buat. Sudah 13 kali saya orasi, saya menuntut Hulman mau keluar," tambah wartawan sangkakala itu sambil menunjuk-nunjuk ke arah Hulman.
Namun belum lagi pembicaraan Tambunan selesai, tiba-tiba Kakan Satpol PP Kota Siantar, Julham Situmorang maju ke depan, tampak menunjuk-nunjuk ke arah Tambunan. Seketika, tampak juga beberapa pria lainnya, termasuk Eliakim Simanjuntak maju ke depan mengikuti langkah Julham. Saat itu, Hulman juga sempat berdiri, tapi kemudian duduk kembali. Beruntung, pengamanan acara, dari Brigade BKPRMI (Badan Koordinasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia) Kota Siantar dapat mengendalikan situasi.
Situasi semakin terkendali, ketika Sutan Bhatoegana dari panggung, ikut menenangkan situasi yang ricuh hingga nyaris membubarkan acaranya.
"Kalau tak diributi, tidak akan tangguh," ungkapnya, seraya mengajak para undangan untuk bergoyang irama cha-cha dan kemudian memberi saweran. Acara ditutup dengan photo-photo bersama Sutan Bhatoegana.
Ketika wartawan berusaha menanya Hulman Sitorus terkait peristiwa, yang nyaris ricuh dan membubarkan acara tersebut. Walikota Siantar itu hanya menyarankan agar dikonfirmasi kepada Humas saja.
Sementara Amiruddin Tambunan, yang ditemui terpisah, mengatakan bahwa dirinya kecewa terhadap Hulman yang menyatakan LSM dan Wartawan merusak pembangunan.
"Sudah 13 kali berorasi, tidak pernah ditemui. Makanya, itulah kesempatannya. Sayangnya belum lagi selesai, sudah dihalangi." kata pria berusia 60 tahun yang mengaku tak takut mati tersebut.
Menurut Tambunan, kalau saja Hulman bersedia meminta maaf dan menarik pernyataannya, atau membuat bantahan kepada koran yang menerbitkan berita mengenai pernyataannya tersebut.
"Jangan dibuat bantahan di koran lain. Jika itu dilakukannya, saya siap mendukungnya untuk maju menjadi walikota yang kedua kalinya." cecarnya.
Terkait berkas yang disampaikan kepada Sutan Bhatoegana, kata Tambunan, berkas itu tetang berita koran yang menyatakan LSM dan Wartawan merusak pembangunan.
"Saya berikan itu, supaya Bhatoegana sebagai pimpinan Partai Demokrat menasehati anggotanya. Harusnya guru-guru juga datang," ketusnya, seraya menegaskan bahwa dirinya berbuat demikian bukan karena masalah pribadi dan punya dendam kepada Hulman.
Add caption |
Acara silaturahmi masyarakat Kota Siantar dengan Sutan Bhatoegana Siregar menuju Sumut-1, yang berlangsung di Convention Hall Siantar Hotel, Sabtu (23/6) sekira jam 16.30 wib, ricuh.
Pasalnya, Amiruddin Tambunan, seorang wartawan yang ikut pada sesi tanya jawab pada acara tersebut, menunjuk-nunjuk ke arah walikota Siantar, Hulman Sitorus yang duduk di bangku paling depan, disaat berbicara dengan Sutan Bhatoegana, di hadapan ratusan undangan yang hadir.
Sebelumnya, acara silaturahmi yang diawali dengan kata sambutan ketua panitia, Arsyad Siregar, berjalan lancar. Setelah itu Hulman Sitorus, diberi kesempatan untuk memberi kata sambutan, hanya berbicara sebentar.
"Saya suka cerita, sebenarnya. Tapi nanti Sutan Bhatugana gak sempat cerita," ujar walikota Siantar tersebut, kemudian turun dari panggung.
Acara dilanjutkan dengan kata sambutan dari Sutan Bhatoegana. Pada kesempatan itu, ketua Komisi VII DPR-RI tersebut, meminta supaya jangan merakyat dengan uang rakyat. Dan kalau mau memilih pemimpin harus yang BBM ( Bersih Berani Merakyat), bukan yang SDM (Selamatkan Diri Masing-maisng).
"Ciri-ciri SDM, menaburkan duit saat kampanye. Kalau kek gitu ke laut. Tahun pertama mengembalikan duit sponsor, tahun kedua modal sendiri, dan tahun ketiga ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Pilih pimpinan yang BBM," ujar Sutan yang terpilih jadi DPR-RI, dari daerah pemilihan I Sumatera Utara itu. Serta meminta agar masyarakat Kota Siantar, jangan memilih pemimpin yang DDM (Dison Do Maradian). "Udah mati itu," imbuhnya tersenyum.
Pemimpin yang baik, kata Sutan, adalah pemimpin yang bisa mengurusi diri sendiri, sehat dan yang bisa memimpin keluarga. Pemimpin harus mengutamakan kepentingan rakyat daripada keluarga, kelompok, apalagi diri sendiri. "Memilih pemimpin, jangan karena uang. Siapa yang tak butuh duit, orang meninggal pun butuh duit," cecar Sutan diikuti tawa para undangan, seraya berharap agar Hulman Sitorus terinspirasi dengannya.
Dalam sambutannya, Sutan meminta doa restu masyarakat Siantar, untuk mebangun Sumatera Utara (Sumut). Menurutnya, tahun 2013, Sumut akan jadi pintu gerbang Indonsesia Bagian Barat. Sutan mengatakan bahwa setiap orang yang mencalonkan diri jadi Gubernur, adalah putra Sumut yang baik.
"Tapi yang terpilih adalah yang terbaik." tegasnya.
Tahun 2013, menurut Sutan, Kuala Namu akan jadi bandara termegah di asia tenggara. Sedangkan, pelabuhan Belawan, dari rawan banjir akan menjadi pintu gerbang laut.
"Kita bikin kayak ancol, kita bendung banjir itu. Kenapa Belanda bisa,"ujarnya, seraya menambahkan bahwa Inalum akan jadi pelabuhan industri. Dan tol dibangun dari Kota Tebing Tinggi sampai Kota Siantar.
"Danau Toba kita bikin kayak swiss, ada kereta gantungnya." tambah Sutan.
Pada penghujung kata sambutannya, Sutan Bhatoegana mengaku tidak akan kecewa, jika tak dipilih warga Siantar.
"Kalau saya diusung Partai Demokrat, kalian pilih syukur, tak dipilih pun gak apa-apa. Mari membangun Sumatera Utara, khususnya Kota Siantar," ujar pria kelahiran Siantar itu, sambil meminta Hulman untuk bernyanyi.
Usai Hulman bernyanyi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, dengan peserta 3 orang, 1 Boru Harahap, dan 2 lelaki. Acara nyaris ricuh, setelah pertanyaan Boru Harahap selesai dijawab Sutan Bhatoegana. Amiruddin Tambunan, peserta sesi tanya jawab kedua, mengomentari kata sambutan Sutan.
"Untuk kesekian kalinya, janji ke janji, hanya manis dimulut. Baca ini," ujarnya, sambil menyerahkan beberapa lembar berkas."Apa boleh buat. Sudah 13 kali saya orasi, saya menuntut Hulman mau keluar," tambah wartawan sangkakala itu sambil menunjuk-nunjuk ke arah Hulman.
Namun belum lagi pembicaraan Tambunan selesai, tiba-tiba Kakan Satpol PP Kota Siantar, Julham Situmorang maju ke depan, tampak menunjuk-nunjuk ke arah Tambunan. Seketika, tampak juga beberapa pria lainnya, termasuk Eliakim Simanjuntak maju ke depan mengikuti langkah Julham. Saat itu, Hulman juga sempat berdiri, tapi kemudian duduk kembali. Beruntung, pengamanan acara, dari Brigade BKPRMI (Badan Koordinasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia) Kota Siantar dapat mengendalikan situasi.
Situasi semakin terkendali, ketika Sutan Bhatoegana dari panggung, ikut menenangkan situasi yang ricuh hingga nyaris membubarkan acaranya.
"Kalau tak diributi, tidak akan tangguh," ungkapnya, seraya mengajak para undangan untuk bergoyang irama cha-cha dan kemudian memberi saweran. Acara ditutup dengan photo-photo bersama Sutan Bhatoegana.
Ketika wartawan berusaha menanya Hulman Sitorus terkait peristiwa, yang nyaris ricuh dan membubarkan acara tersebut. Walikota Siantar itu hanya menyarankan agar dikonfirmasi kepada Humas saja.
Sementara Amiruddin Tambunan, yang ditemui terpisah, mengatakan bahwa dirinya kecewa terhadap Hulman yang menyatakan LSM dan Wartawan merusak pembangunan.
"Sudah 13 kali berorasi, tidak pernah ditemui. Makanya, itulah kesempatannya. Sayangnya belum lagi selesai, sudah dihalangi." kata pria berusia 60 tahun yang mengaku tak takut mati tersebut.
Menurut Tambunan, kalau saja Hulman bersedia meminta maaf dan menarik pernyataannya, atau membuat bantahan kepada koran yang menerbitkan berita mengenai pernyataannya tersebut.
"Jangan dibuat bantahan di koran lain. Jika itu dilakukannya, saya siap mendukungnya untuk maju menjadi walikota yang kedua kalinya." cecarnya.
Terkait berkas yang disampaikan kepada Sutan Bhatoegana, kata Tambunan, berkas itu tetang berita koran yang menyatakan LSM dan Wartawan merusak pembangunan.
"Saya berikan itu, supaya Bhatoegana sebagai pimpinan Partai Demokrat menasehati anggotanya. Harusnya guru-guru juga datang," ketusnya, seraya menegaskan bahwa dirinya berbuat demikian bukan karena masalah pribadi dan punya dendam kepada Hulman.
Komentar
Posting Komentar